Kamis, 28 April 2016

Me-Rindu

Kau tahu dari mana rindu tercipta?
Dari pandangan yang tertutup kabut.
Kau tahu dari mana rindu tercipta?
Dari perpisahan yang tak disebut.

Kau tahu tentang rindu?
Kadang terasa sesak, bukan?
Ya, begitulah.

Kau tahu bagaimana menghentikan rindu?
Duduklah bersamaku sekarang,
maka akan kupastikan tak ada rindu.

Kau tahu bagamaina menghentikan rindu?
Biarlah tersimpan rapi di hati tanpa ia tahu.

Aku Suka

Kau tau, aku suka hujan lebih dari apapun.
Kau tau, aku bahkan suka sesuatu yang begitu manis.
Kau tau, aku juga sangat suka balon.
Tapi kau tidak tau kalau aku begitu suka pedas.

Dari sekian banyak yang kau tahu,
Kau harus tahu juga bahwa aku suka kau.

Kusuka saat kau tersenyum.
Kusuka saat kau menggandeng tanganku.
Kusuka saat kau menatapku penuh harapan.
Bahkan kuselalu suka saat kau disampingku.

Minggu, 17 April 2016

Kita di Tahun 2005---- bagian 6: Farewell

Lanjut lagi cerita terakhir dari edisi ini, yang belum baca cerita sebelumnya boleh mampir lagi ke sini --> 

***

Entah aku harus mulai dari mana. Bagian ini begitu sulit kujelaskan. Terlalu banyak detail yang hampir tak bisa kutulis karena terlalu sesak. Dulu aku pernah berjanji untuk tidak ingin mengingat bagian ini. Baiklah, akan kuingkari dan kucoba mengingatnya lagi.

Kali ini kuceritakan bagian akhir dari perpisahan kita. Kau ingat? Saat akhirnya kita memutuskan untuk menjauh satu sama lain? Kau tau tidak kalau dadaku terasa sesak? Tidak, mana pernah kau tau.

Aku lupa kapan kejadian itu berlangsung, yang kutau kau sedang dekat dengan perempuan lain. Oh ya ampun, bukan, itu bahkan tidak menyakitiku. Karena yang benar-benar menyakitiku adalah kita berpisah tanpa bertemu dan bicara sepatah kata pun. Ya, hanya membiarkannya berlalu begitu saja.

Kutuliskan lagi kejadian saat itu, barangkali kau lupa dan tak ingin mengingatnya. Akan kuingatkan kembali.

Desas-desus kau bersama perempuan lain semakin sering kudengar. Dan dengan rasa percaya yang sangat tinggi, kuabaikan berita itu.

Semua berbeda saat temanmu menghubungi temanku, menyatakan bahwa kita telah berakhir. Tentu saja aku kaget mendengarnya dan mengiyakannya begitu saja. Beres. Namun sesak di dada. Dan saat itu alasanmu adalah orang tuaku dan karena aku tak bisa sering keluar bersamamu. Oh sayang, mungkin memang kita masih kekanakan saat itu. Tentu saja temanku sedikit marah saag mendengarnya dan menyalahkan perempuan yang dianggapnya menggodamu.

Bisa kau jelaskan lagi apa masalahmu yang sebenarnya saat itu? Kau tidak benar-benar ingin pergi kan?

Setelah kejadian itu, teman-teman mulai bertanya apa kau masih denganku? Apa aku masih denganmu? Mereka pikir kita bercanda saat memutuskan untuk berpisah. Kau tau, itu melelahkan saat harus mendengarnya. Kau lelah juga? Kurasa tidak, karena selang beberapa hari kau sudah dekat dengan yang lain.

Kurasa cerita ini sangat singkat. Ya memang begitu adanya. Tanpa kita sadari, kita semakin jauh jauh dan sangat jauh.
Kan kukatakan bahwa aku kehilangan sosokmu yang konyol dan serba tak tau malu itu. Kau bergerak sesuai kata hatimu. Dan terima kasih telah meninggalkan cerita yang cukup baik selama setengah tahun lebih bersamaku ditahun itu.

Bagaiman kabarmu? Kau sehat? Terakhir kali kau komen disalah satu foto socmedku dan bilang "kangen". Hahahaha. Yang kutau kau masih saja konyol seperti dulu.

Sampai disini kuceritakan tentang kita pada mereka. Kau ada tambahan mungkin setelah membacanya? Apa kau tersenyum kesal saat membaca bagian ini? Kuharap sih kau tidak membacanya. Hahaha.

*PS: terima kasih untuk yang sudah membaca cerita ini dari bagian 1 - bagian akhir. Haruskah kuceritakan juga kejadian setelah perpisahan? Kupikir ini sedikit lucu dan kekanakan. Haha.

Kamis, 14 April 2016

[REVIEW BUKU] "PETER" by RISA SARASWATI

Risa Saraswati, idola gue yang satu ini baru saja self publishing sebuah buku yang diberi judul PETER!

Sebelumnya, lo kudu baca alesan gue kenapa ngebet banget pengen dapet buku ini:
  • Pertama, setelah tau kalau dia bakal cerita soal Peter, gue langsung semangat banget. Ga mau kehabisan bukunya, akhirnya gue ikutan PO. Secara tuh buku cuma dicetak seribu bijik doang.
  • Kedua, katanya buku ini bakal ada lanjutannya. Kalian tahu gak kalau Risa ini seorang indigo? Dia punya 5 sahabat hantu kecil yang sangat dekat dengannya sejak ia masih kecil hingga sekarang. Gue selalu antusias menanti cerita-cerita dari sahabatnya yang lain selain si Peter ini.
  • Ketiga, karena katanya buku ini akan menceritakan kisah ke-5 sahabatnya semasa hidup dan gue penasaran. Iya, gue jadi pe-na-sa-ran. Bukan, gue bukan hantu penasaran kok.

Jujur, gue ga bisa kalo harus nulis review ini malem-malem. Rasanya kayak ada yang nemenin. Oke, ini emang gue yang parno-an, tapi ya selalu gitu kalo gue ngereview bukunya Risa. Huwaahhh, kuat kuat kuat~

Intermezzo: Btw ini gue lanjut nulis pas lunch break di kantor. Wakakakakakk.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...