MENU BLOG

Rabu, 14 September 2011

Surat untuk bapak tukang bakso

Dear bapak tukang bakso,
aku sangat berterima kasih karena di setiap malam saat aku pulang ke kost, kau yang selalu lewat di depan kost ku.
Ketukan khas mu menjadi tanda bahwa itu adalah kau. Tok tok tok.
Entah bunyi apa itu, tapi yang penting kau adalah penjual bakso.


Di saat aku lapar, kau yang selalu membuatku kenyang (tapi sekali2 gratis gapapa kan paak, diskon juga gapapa -.-")
tidak peduli berapa banyak MSG yang terkandung dalam kuah bakso mu, selama aku kenyang, tidak masalah.

Dear bapak tukang bakso,
kau tau bahwa aku sangat suka pedas.
Tiap kali membeli bakso mu pasti kau memberiku sambel yang banyak.
Aku senang. Sangat senang.
Tapi aku kecewa :(
Kenapa sambel mu itu pedesnya ga pake toleransi?
Kenapa sambel mu itu membuat perut ku mules di pagi hari?
Kenapa sambel mu itu harus pake cabe rawit?
Kenapa sambel mu itu?
Kenapa? Kenapaaa?
Aku galau, aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
Aku bingung, kenapa bisa seperti ini?

Dear bapak tukang bakso,
aku sedang tidak mengkritik sambel mu. Tapi aku butuh penjelasan tentang semua pertanyaanku di atas.

Kalau sempat, tolong di balas.
Thx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abis blogwalking? Jangan lupa ninggalin jejak disini. Mari berbagi opini dan ilmu di comment box.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca~ Salam kenal yaa :D