MENU BLOG

Rabu, 10 Februari 2016

Kita di Tahun 2004---- bagian 3: Bulan Ramadhan

Kalian belum baca kisah sebelumnya? Kalau sempat boleh mampir ke sini --> http://indytatiana.blogspot.co.id/2016/01/kita-di-tahun-2004-bagian-2-coklat.html

***

Kau ingat tidak saat kau diam-diam masuk Remaja Musholla di dekat komplek rumahku? Benar-benar anak nakal, hahaha. Kau membuat kedua orangtuaku khawatir saat itu. Khawatir kalau kau akan menculikku dari sana yang juga ikut kegiatannya kala itu :D

Masa-masa yang entah kenapa selalu kuingat jelas. Juga saat kau akhirnya merelakan waktumu untuk bangun pagi di hari minggu. Waktu itu pengajian dari sekolah memang rutin diadakan 2 minggu sekali. Kau yang tidak pernah hadir tiba-tiba saja menawariku untuk pulang bersama. Sempat terkejut karena kau mau ikut hal-hal seperti itu. Kau tau tidak kalau aku tersenyum kecil saat menulis ini? 

Kau mengantarku pulang jalan kaki, dan itu sangat jauuuuuh. Aku capek, kau juga kan? 
Kutanya, dimana motormu? Kau jawab, ada di rumah. Atau kadang kau jawab, sudah dibawa sama temanku. Alasan simpel yang kau buat agar bisa pulang bersamaku walau akhirnya kaki akan terasa pegal.

Lalu saat bulan Ramadhan tahun itu, tepatnya usai tarawih, kau membuatku tertawa saat akhirnya harus berlarian pulang ke rumah. Ya, menghindari hujan. Kita berlari kecil sambil tertawa. Ah ya kau ingat tidak kalau senyummu sangat manis. 
Kau juga tiba-tiba berlari mengambil arah yang berbeda dariku, kemudian muncul lagi sambil membawa payung yang entah kau dapat dari mana. Kau bilang saat itu kau pinjam dari rumah temanmu. Sok romantis, tapi aku suka!

Lalu dengan pedenya kau bilang akan mengantarku pulang sambil tersenyum. Kita melangkah dengan cepat, oh ya bukan kita tapi hanya aku. Kau ingat tidak kalau ksu selalu menegurku untuk berjalan pelan saat bersamamu?
Tapi sepertinya kau harus tau kalau aku selalu tak bisa berdiam diri terlalu lama bersamamu. Dada ini rasanya akan meledak saat itu ketika bersamamu. Ini terdengar berlebihan, tapi ya begitulah, kata orang itu Cinta Monyet. Aku cintanya, kamu monyetnya, hahah mau? :p

Ah ya, saat pulang tarawih juga kau sempat beberapa kali menutup tubuhku dengan sajadahmu.  Kau bilang biar gak kedinginan. Masih kuingat wanginya hingga saat ini. Kau masih pakai parfum itu tidak? Aku suka wanginya, menempel kuat di bajuku. 

Apa lagi yang harus kuceritakan di bagian ini? Kurasa cukup. Hanya itu yang membekas di ingatanku.
Kau ada tambahan mungkin?

------------------------------ bagian 4: New Years 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abis blogwalking? Jangan lupa ninggalin jejak disini. Mari berbagi opini dan ilmu di comment box.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca~ Salam kenal yaa :D