Minggu, 20 Maret 2016

Tentang seorang gadis

Kuceritakan sedikit tentangnya di masa lalu. Tentang bagaimana ia terlihat begitu kuat dan tegar. Tentang bagaimana ia menjalani hidupnya tanpa terlihat sedih. Tentang bagaimana ia mencari keramaian dalam sepi yang dibuatnya. Ini tentang gadis yang terlihat sangat mandiri dan kuat. Seorang gadis yang selalu tersenyum tanpa beban. Seorang gadis yang mencoba memperjuangkan mimpi-mimpinya ditengah pertentangan antara logika dan imajinasi. 

Aku mencoba memahami gadis kecil itu sejak ia mengenakan berseragam putih merah. Rambutnya yang sangat lurus dan hitam benar-benar terlihat keren. Tidak, aku tidak sedang memuji, hanya memang begitu adanya. Yang kutahu, gadis kecil itu gemar sekali membaca dan menulis cerita. Ah ya, dongeng! Ia sangat suka dongeng, kau bisa tanya dongeng apa saja padanya. Bahkan sekelas dongeng rakyat juga dia tahu. 

Susah payah ia pernah menulis dongeng-dongeng khayalannya di sebuah buku tulis dan pada akhirnya buku itu lenyap, hilang setelah teman-teman sekelas mulai meminjamnya. Andai saja dulu ia sudah mahir mengoperasikan komputer, pasti akan ia tulis di sana dan menyimpannya di disket! Benar-benar tak bisa membayangkan dongeng apa yang dulu ditulis seorang gadis SD berumur 11 tahun. Rasanya aku akan tertawa kalau membacanya sekarang. 

Minggu, 06 Maret 2016

Kepada hati yang berbahagia

Kepada hati yang berbahagia, 
Dengan ini akan kusampaikan beberapa hal yang kurasa mengusik dan harus kuperjuangkan. Tentang mimpi, rindu, cemburu, dan jarak, bahkan usaha memantaskan diri yang hampir tak tersampaikan. 

Mimpi 

Tidak ada yang salah dengan mimpi kita. Semua berjalan sesuai keinginan tanpa sekat. Seolah bisa dilewati dengan mudah tanpa rintangan yang berarti. Dari awal pun kita sadar, mimpi ini bukan sekedar mimpi karena ia yang menyatukan kita. Walaupun terlihat seperti pembatas, tapi ini yang kita impikan; berlari bersama menggapai mimpi yang berbeda, kurasa cukup ketika kau menghiburku dari ujung suara disana saat aku menangis ketika terjatuh mengejar mimpi. Lukanya pun takkan terasa perih, akan berangsur pulih setelah kau katakan “Semangat, kau pasti bisa mengejarnya sampai akhir.” 

Rindu 

Kusampaikan rasa terima kasihku untuk rindu. Tanpanya aku takkan mengerti bagaimana rasanya sedih bercampur bahagia. Karena merindumu bukan hal mudah juga bukan hal yang terlalu buruk. Tapi kadang itu menyesakkan, rasanya paru-paru ini seperti enggan untuk bernafas. Dan kurasa ada yang salah juga dengan jantung ini, terasa penuh sesak hingga beberapa tetes air tak terasa menetes dari ujung mata. Rindu ini tercipta karena mimpi. Sesekali saat lelah berlari mengejar mimpi, aku berhenti untuk sekedar merindumu barang semenit. Rindu ini sesekali membuatku tersenyum kecil membayangkan beberapa kenangan saat bertemu yang sengaja kupersilakan mampir. Pertemuan bukan sebuah akhir untuk kita saat ini karena ia adalah sebuah penantian yang selalu terasa sedikit mendebarkan ketika dapat menggenggam tanganmu erat sambil tertawa sembari bercerita tentang mimpi kita. Sedangkan kukatakan perpisahan adalah awal dari semua rindu yang akan selalu ada mengisi hari-hari kita seusai pertemuan. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...