Minggu, 06 Maret 2016

Kepada hati yang berbahagia

Kepada hati yang berbahagia, 
Dengan ini akan kusampaikan beberapa hal yang kurasa mengusik dan harus kuperjuangkan. Tentang mimpi, rindu, cemburu, dan jarak, bahkan usaha memantaskan diri yang hampir tak tersampaikan. 

Mimpi 

Tidak ada yang salah dengan mimpi kita. Semua berjalan sesuai keinginan tanpa sekat. Seolah bisa dilewati dengan mudah tanpa rintangan yang berarti. Dari awal pun kita sadar, mimpi ini bukan sekedar mimpi karena ia yang menyatukan kita. Walaupun terlihat seperti pembatas, tapi ini yang kita impikan; berlari bersama menggapai mimpi yang berbeda, kurasa cukup ketika kau menghiburku dari ujung suara disana saat aku menangis ketika terjatuh mengejar mimpi. Lukanya pun takkan terasa perih, akan berangsur pulih setelah kau katakan “Semangat, kau pasti bisa mengejarnya sampai akhir.” 

Rindu 

Kusampaikan rasa terima kasihku untuk rindu. Tanpanya aku takkan mengerti bagaimana rasanya sedih bercampur bahagia. Karena merindumu bukan hal mudah juga bukan hal yang terlalu buruk. Tapi kadang itu menyesakkan, rasanya paru-paru ini seperti enggan untuk bernafas. Dan kurasa ada yang salah juga dengan jantung ini, terasa penuh sesak hingga beberapa tetes air tak terasa menetes dari ujung mata. Rindu ini tercipta karena mimpi. Sesekali saat lelah berlari mengejar mimpi, aku berhenti untuk sekedar merindumu barang semenit. Rindu ini sesekali membuatku tersenyum kecil membayangkan beberapa kenangan saat bertemu yang sengaja kupersilakan mampir. Pertemuan bukan sebuah akhir untuk kita saat ini karena ia adalah sebuah penantian yang selalu terasa sedikit mendebarkan ketika dapat menggenggam tanganmu erat sambil tertawa sembari bercerita tentang mimpi kita. Sedangkan kukatakan perpisahan adalah awal dari semua rindu yang akan selalu ada mengisi hari-hari kita seusai pertemuan. 

Cemburu 

Tak kupungkiri cemburu pun kadang hadir menebar benih benci didalam hati. Begitu dahsyatnya perasaan itu hingga dapat membuat kita terdiam beberapa saat tanpa mengutarakan sepatah kata pun. Dan tentu saja berlalu dengan ego masing-masing. Atau berusaha sok baik-baik saja saat salah satu dari kita pergi dengan teman wanita/pria yang lain. Kita saling menjaga jarak, tapi tolong jangan biarkan aku menjaganya sendiri. Sesekali ingatkan aku untuk menjaganya karena kau tahu begitu banyak mereka yang datang dan pergi tanpa permisi. Kutahu kau pun berusaha menjaganya disana tanpa ingin membuatku terluka. Kali ini kukatakan, perasaan ini terlalu sering hadir saat sepi sedangkan salah satu dari kita asyik bermain dengan yang lain. Bukan, kita memang tidak ingin mengekang satu sama lain, hanya saja saling menjaga itu kadang terlihat seperti sebuah kekangan. Kau mengerti? Dan memang begitu adanya, ini hanya sedikit dari perasaan khawatir. 

Jarak 

Baiklah, untuk semua rindu dan cemburu yang ada selain karena mimpi juga karena jarak. Kau selalu melarangku untuk menyalahkan jarak. Kali ini pun aku takkan benar-benar menyalahkannya. Tapi tolong biarkan kali ini saja kutulis apa yang ingin dikatakan egoku. Tentang jarak yang ada karena mimpi kita yang berbeda. Jarak yang sangat dekat, bahkan masih bisa kita gapai, ini tak masalah. Jarak yang bahkan tidak bisa kita salahkan tapi semua memandang ia lah yang patut disalahkan. Kumohon, berhentilah kalian berfikiran seperti itu. Jarak ini tercipta karena mimpi. Kita hanya sedang berjalan beriringan melewati persimpangan yang berbeda untuk bertemu lagi di ujung jalan. Memang terasa berat, tapi harus kita lalui kan? Mau bertemu atupun berpisah, pada akhirnya pun kita hanya dapat tersenyum dan terisak pelan. 

Dari hati yang sedang memantaskan diri untukmu. 

Terakhir; apapun yang terjadi pada akhirnya nanti, kita pun tak bisa memaksa. Mau bersama atau tidak, biarlah menjadi rahasia kita saja. Mereka tak perlu tau kalau kita juga pernah menangis bahkan tertatih melewati bagian ini. Diri ini disini sedang berusaha keras, mati-matian memantaskan diri untukmu. Berharap nanti aku bisa menjadi satu-satunya yang selalu ada membantumu saat susah, menghiburmu saat sedih, menyemangatimu saat lelah, atau bahkan menenangkanmu saat kau marah. Juga sedang berusaha keras memahami diriku sendiri untuk membuatmu bahagia, mendewasakan pola pikirku untuk bisa berdebat kecil denganmu, dan membangun rasa percaya yang kuat untuk membuatmu tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abis blogwalking? Jangan lupa ninggalin jejak disini. Mari berbagi opini dan ilmu di comment box.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca~ Salam kenal yaa :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...