Selasa, 26 Februari 2013

Negara Baca - Tulis

Indonesia, (negara tercinta yang selalu saya banggakan) rasanya hampir saja tersingkirkan. Bukan, bukan karena rasa nasionalisme saya yang menurun. Tapi lebih kepada bagaimana saya merasakan sakit hati yang dalam melihat rakyat kecil yang masih merasa di anak-tiri kan.

Potret orang jalanan sudah tak bisa di pungkiri dari negara ini. Lihat saja pada setiap kendaraan yang berhenti pada traffic light, sudah pasti akan di todong dengan berbagai hiburan dari anak-anak jalanan. Mulai dari pengamen kecil, pengemis, hingga penjual koran bertebaran disana. Tidak hanya di traffic light, coba perhatikan di pinggiran kota, di terminal, di bawah jembatan yang kumuh, serta di tempat-tempat tidak nyaman lainnya. Mereka dengan senyum bahagia menjalani profesi sebagainya.

Melihat anak-anak bertubuh kecil, berkulit hitam karena sengatan panas matahari, dan pakaian yang seadanya membuat saya berfikir; betapa mengejutkan nasib negara ini di masa depan. Bukankah anak-anak seperti mereka adalah penerus bangsa?
Dari kecil saja mereka sudah diharuskan untuk bekerja. Bagi mereka, sekolah hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak uang. Sedangkan anak-anak lainnya yang kurang mampu lebih memilih untuk bekerja; membantu orang tua mencari nafkah , katanya.

Bukankah sudah seharusnya orang tua membiayai seluruh kebutuhan anaknya dalam pendidikan? Dan lagi pemerintah sudah menyiapkan program pendidikan 9 tahun. Setidaknya itu cukup untuk bekal.
Bagaimana jika mereka memiliki lebih banyak anak? Bukankah sekarang ada program KB? Memiliki keturunan secukupnya mungkin akan sedikit meringankan beban biaya hidup.

Beberapa nasib penerus bangsa yang ada di negara ini sering di non-fungsikan, malah kebanyakan turis asing memiliki porsi besar dalam perkembangan di negara ini. Sempat bingung juga mengenai hal ini. Bahkan banyak orang di negara ini yang lebih memilih malanjutkan pekerjaan di luar negeri. Karena bagi mereka, negara diluar sana mampu menghargai apa yang mereka usahakan dan berikan untuk kemajuan bersama.
Kita bisa lihat contohnya seperti Pak B.J. Habibie, beliau menuntut ilmu hingga Jerman untuk membangun pesawat asli buatan orang Indonesia, untuk membuktikan kepada dunia bahwa negara ini juga bisa maju. Tapi ketika beliau mengajukan diri untuk mengabdikan seluruh hasil kerja kerasnya kepada bangsa, pemerintah malah menolaknya. Lalu menariknya kembali karena melihat beliau mampu menghasilkan sesuatu yang berharga di luar negeri.

Memang sulit mengatur dan menyatukan negara seluas ini yang terdiri dari berbagai macam pulau, budaya, suku, dan bahasa daerah. Perbedaan yang harusnya melebur menjadi satu perlahan terkikis dengan tatapan iri.
Pemberontakan kecil yang terjadi secara terus menerus membuka mata hati kita bahwa masih banyak yang merasa tidak di pedulikan atau bahkan di kucilkan. Mengapa? Karena kita kurang wawasan, kurang memahami apa yang ada di negara ini, tidak tahu apa-apa karena belum mengenal apa itu huruf.

Oleh karena itu, di masa depan, saya lebih memilih mengajarkan baca dan tulis pada anak-anak jalanan. Bukan berarti saya mengabaikan bagaimana kelangsungan hidup mereka, tapi ini yang saya inginkan untuk masa depan mereka. Mengapa harus baca tulis? Mengapa saya tidak langsung memberikan pekerjaan kepada mereka? 
Jika anda sekalian bisa baca dan tulis, setidaknya anda akan tahu bagaimana rupa negara ini, dunia ini  sehingga perkembangan wawasan mereka terbuka luas. Anak-anak kecil seharusnyamerasakan bagaimana cara bermain dan belajar, menghitung benda, mengenal warna, bahasa baku, dan lainnya. Jadikan negaraku ini negara baca - tulis, negara yang mengenal huruf, negara yang memiliki penerus bangsa dengan goresan huruf. 
Saya ingin membuat taman bacaan untuk mereka.

Dan kembali lagi bahwa persatuanlah yang dapat menjaga eutuhan negara ini untu menjadi lebih baik.

3 komentar:

  1. "Oleh karena itu, di masa depan, saya lebih memilih mengajarkan baca dan tulis pada anak-anak jalanan"
    semoga tercapai....
    #muliaSekali

    BalasHapus

Abis blogwalking? Jangan lupa ninggalin jejak disini. Mari berbagi opini dan ilmu di comment box.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca~ Salam kenal yaa :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...