Minggu, 17 April 2016

Kita di Tahun 2005---- bagian 6: Farewell

Lanjut lagi cerita terakhir dari edisi ini, yang belum baca cerita sebelumnya boleh mampir lagi ke sini --> 

***

Entah aku harus mulai dari mana. Bagian ini begitu sulit kujelaskan. Terlalu banyak detail yang hampir tak bisa kutulis karena terlalu sesak. Dulu aku pernah berjanji untuk tidak ingin mengingat bagian ini. Baiklah, akan kuingkari dan kucoba mengingatnya lagi.

Kali ini kuceritakan bagian akhir dari perpisahan kita. Kau ingat? Saat akhirnya kita memutuskan untuk menjauh satu sama lain? Kau tau tidak kalau dadaku terasa sesak? Tidak, mana pernah kau tau.

Aku lupa kapan kejadian itu berlangsung, yang kutau kau sedang dekat dengan perempuan lain. Oh ya ampun, bukan, itu bahkan tidak menyakitiku. Karena yang benar-benar menyakitiku adalah kita berpisah tanpa bertemu dan bicara sepatah kata pun. Ya, hanya membiarkannya berlalu begitu saja.

Kutuliskan lagi kejadian saat itu, barangkali kau lupa dan tak ingin mengingatnya. Akan kuingatkan kembali.

Desas-desus kau bersama perempuan lain semakin sering kudengar. Dan dengan rasa percaya yang sangat tinggi, kuabaikan berita itu.

Semua berbeda saat temanmu menghubungi temanku, menyatakan bahwa kita telah berakhir. Tentu saja aku kaget mendengarnya dan mengiyakannya begitu saja. Beres. Namun sesak di dada. Dan saat itu alasanmu adalah orang tuaku dan karena aku tak bisa sering keluar bersamamu. Oh sayang, mungkin memang kita masih kekanakan saat itu. Tentu saja temanku sedikit marah saag mendengarnya dan menyalahkan perempuan yang dianggapnya menggodamu.

Bisa kau jelaskan lagi apa masalahmu yang sebenarnya saat itu? Kau tidak benar-benar ingin pergi kan?

Setelah kejadian itu, teman-teman mulai bertanya apa kau masih denganku? Apa aku masih denganmu? Mereka pikir kita bercanda saat memutuskan untuk berpisah. Kau tau, itu melelahkan saat harus mendengarnya. Kau lelah juga? Kurasa tidak, karena selang beberapa hari kau sudah dekat dengan yang lain.

Kurasa cerita ini sangat singkat. Ya memang begitu adanya. Tanpa kita sadari, kita semakin jauh jauh dan sangat jauh.
Kan kukatakan bahwa aku kehilangan sosokmu yang konyol dan serba tak tau malu itu. Kau bergerak sesuai kata hatimu. Dan terima kasih telah meninggalkan cerita yang cukup baik selama setengah tahun lebih bersamaku ditahun itu.

Bagaiman kabarmu? Kau sehat? Terakhir kali kau komen disalah satu foto socmedku dan bilang "kangen". Hahahaha. Yang kutau kau masih saja konyol seperti dulu.

Sampai disini kuceritakan tentang kita pada mereka. Kau ada tambahan mungkin setelah membacanya? Apa kau tersenyum kesal saat membaca bagian ini? Kuharap sih kau tidak membacanya. Hahaha.

*PS: terima kasih untuk yang sudah membaca cerita ini dari bagian 1 - bagian akhir. Haruskah kuceritakan juga kejadian setelah perpisahan? Kupikir ini sedikit lucu dan kekanakan. Haha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abis blogwalking? Jangan lupa ninggalin jejak disini. Mari berbagi opini dan ilmu di comment box.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca~ Salam kenal yaa :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...