Aneh

Aku berbicara pada kertas kosong
Aku mendengar cerita dalam goresan tinta
Aku memeluk kisah hampa yang kosong
Aku memejamkan mata dan meresapi asa

DIA

Dia bilang aku manja

Dia bilang jangan sok tegar

Dia bilang aku rapuh

Bahkan dia bilang aku hebat

Mati Rasa

Keindahan yang tercipta perlahan hilang

Kabut gelap menutupi semua perasaan

Meninggalkan sebuah ruang kosong

Menyibak gelap dihati yang tertahan

Jiwa Bahagia

Simfoni lembut menembus mimpi

Menerangi awan gelap dihati

Decak kupu saling bersahutan

Membuktikan kepercayaan

KAMU (part 2)

next part of KAMU (part 1)
-----------------------------
<setahun yang lalu>

Semangat matahari siang ini terlalu berlebihan. Aku yang baru saja menyelesaikan kuliahku rasanya malas untuk segera pulang. Panas yang menyengat membuat kepalaku terasa pening. Aku ingin sebentar saja menunggu agak sore. Mungkin panasnya akan berkurang jika aku menunggu sebentar lagi. Dengan langkah gontai, aku menuju kantin kampus, membeli soft drink dan membaca novel yang baru saja ku beli.
Sesekali aku perhatikan rumput yang tersebar dalam pandanganku. Ah, mengering karna teriknya matahari.

Rapuh

Firasat jiwa menerawang mimpi

Getaran hati mulai menyakiti 

Seruan cinta menghilang jauh

Jejakkan kisah yang tak utuh

Diam

Sejenak melepas penat dihati

Bercengkerama bersama hujan

Meluluhkan perasaan tanpa nada

Tertidur dalam jiwa yang rapuh