Kuceritakan sedikit tentangnya di masa lalu. Tentang bagaimana ia terlihat begitu kuat dan tegar. Tentang bagaimana ia menjalani hidupnya tanpa terlihat sedih. Tentang bagaimana ia mencari keramaian dalam sepi yang dibuatnya.
Ini tentang gadis yang terlihat sangat mandiri dan kuat. Seorang gadis yang selalu tersenyum tanpa beban. Seorang gadis yang mencoba memperjuangkan mimpi-mimpinya ditengah pertentangan antara logika dan imajinasi.
Aku mencoba memahami gadis kecil itu sejak ia mengenakan berseragam putih merah. Rambutnya yang sangat lurus dan hitam benar-benar terlihat keren. Tidak, aku tidak sedang memuji, hanya memang begitu adanya. Yang kutahu, gadis kecil itu gemar sekali membaca dan menulis cerita. Ah ya, dongeng! Ia sangat suka dongeng, kau bisa tanya dongeng apa saja padanya. Bahkan sekelas dongeng rakyat juga dia tahu.
Susah payah ia pernah menulis dongeng-dongeng khayalannya di sebuah buku tulis dan pada akhirnya buku itu lenyap, hilang setelah teman-teman sekelas mulai meminjamnya. Andai saja dulu ia sudah mahir mengoperasikan komputer, pasti akan ia tulis di sana dan menyimpannya di disket!
Benar-benar tak bisa membayangkan dongeng apa yang dulu ditulis seorang gadis SD berumur 11 tahun. Rasanya aku akan tertawa kalau membacanya sekarang.